Google Analytics dan Google Tag Manager merupakan contoh tools digital marketing yang berguna untuk menghimpun data. Keduanya sama-sama penting, dan sayangnya entah kenapa masih banyak orang yang mengira kedua tools ini memiliki fungsi yang sama, padahal tidak.
Memang keduanya nyambung, tapi fungsinya jauh berbeda. Penyebab orang-orang menganggap keduanya sama, karena mereka berdua sering digunakan bareng-bareng
Apa Itu Google Tag Manager?
Sesuai namanya, Google Tag Manager berfungsi untuk mengatur tag.
Misalnya anda punya banyak tag seperti:
- Facebook Pixel
- Google Analytics
- Google Ads Tag
- TikTok Pixel
- Twitter Pixel
- Microsoft Clarity
Daripada dipasang satu-satu lewat hard code, maka akan jauh lebih mudah jika dipasang lewat Tag Manager. Lebih terstruktur dan less dependent dengan tim dev/tim tech
Google Tag Manager tidak memiliki kemampuan untuk menghimpun data!
Jadi jangan expect setelah memasang Tag Manager, maka anda akan mendapatkan data Google Analytics begitu saja.
Baca Pengertian Tags, Variable, dan Trigger Pada Google Tag Manager (GTM) untuk mendapatkan informasi Tag Manager lebih lanjut
Apa Itu Google Analytics?
Sedangkan Google Analytics adalah software untuk menghimpun data pengguna website untuk kebutuhan analytics. Ini yang bisa anda gunakan untuk mengumpulkan dan membaca data
Metode pemasangan Google Analytics ada 2: lewat hard-code atau lewat Google Tag Manager
Ini alasan kenapa kalau cuma pasang Google Tag Manager doang, ya ga bakal cukup
Google analytics juga memiliki 2 jenis tag:
- Base Tag atau Sitewide Tag, tag yang berfungsi untuk menghumpun data page view. Wajib dipasang di semua halaman yang ada di website, agar data tidak terputus. Tag jenis ini juga yang mengatur identifikasi user (baik cookie maupun user id)
- Event Tag, tag yang berfungsi untuk menghimpun data event. Tag ini bisa dipasang di mana saja, tergantung dari jenis event yang mau ditrack. Contohnya click tombol subscribe, yang hanya dipasang di tombol subscribe-nya saja
Perlu diingat bahwa terkadang pemasangan tag Google Analytics yang lebih lanjut, seperti enhanced e-commerce, menarik data userID, mendefinisikan custom metric/dimension - tidak bisa hanya lewat Google Tag Manager. Anda tetap harus berdiskusi dengan tim dev/tim tech untuk pemasangan Google Analytics yang level rumit.
Jadi, Jangan Keliru Lagi!
Jangan cuma pasang Google Tag Manager lalu duduk manis gitu aja berharap data analytics akan masuk.
Untuk lebih amannya, anda bisa menggunakan Chrome Extension yang bernama "Google Tag Assistant (Legacy)" untuk melihat apakah Google Analytics dan Google Tag Manager sudah terpasang dengan benar atau belum.
Jika salah satu dari keduanya belum ada, berarti ada yang belum terinstall. Segera lakukan perbaikan, dan pasang dengan benar!
Post a Comment for "Google Tag Manager VS Google Analytics Apa Bedanya?"
No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.