Google Data Studio merupakan salah satu platform visualisasi data besutan Google yang cukup mudah digunakan. Dengan menggunakan Data Studio, kamu bisa membuat dasbor laporan dan data secara asinkron yang bisa diakses secara kolaboratif!
Selain itu, Google Data Studio juga termasuk ke dalam Google Marketing Platform. Artinya, tools ini juga dioptimasi untuk tujuan improvisasi digital marketing. Tentu saja, mengingat dengan ini kamu bisa memberikan data dengan lebih baik.
Tentang Google Data Studio
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Data Studio berguna untuk melakukan visualisasi data. Misalnya, data-data dari tabel di Google Ads bisa kamu rubah menjadi grafik yang atraktif dan lebih mudah dicerna.
Google Data Studio memvisualisasi data dengan menggunakan dimension dan metric dari sumber data. Sebenarnya hampir sama seperti software visualisasi data lainnya, seperti Excel atau Tableau. Hanya saja di Data Studio, kamu bisa melakukannya dengan lebih mudah dan gratis.
Apa Itu Dimension?
Dimension merupakan data kualitatif, dimana dimension selalu diekspresikan dengan karakter abjad. Artinya, dimension berguna untuk mendeskripsikan data yang ada dari metric.
Beberapa contoh dimension adalah: User Type, Device, Device Category, Location, dan sebagainya.
Apa Itu Metric?
Sedangkan metric adalah satuan data kuantitatif yang berguna untuk mengekspresikan data dari dalam dimension. Artinya, metric berguna untuk menunjukkan jumlah nominal dari dalam dimension.
Contoh metric: New Users, Exit Rate, Goal Completions, dan sebagainya
Implementasi Dimensions dan Metric di Data Studio
Dimensions dan Metric hanya bisa bekerja apabila mereka berada di topik yang sama. Misalnya, kamu menggunakan dimensions device type dengan metric new users. Jika topiknya berbeda, maka keduanya akan menghasilkan error dan data studio-mu tidak bisa menunjukkan hasil sama sekali.
Perlu diperhatikan juga, jika kamu menggunakan filter khusus untuk menyaring data tertentu, pastikan agar filter itu juga masuk ke dalam topik yang ada di dalam dimensions dan metric yang kamu pilih. Sebab ada beberapa filter yang tidak kompatibel dengan dimensions atau metric yang ada, seperti filter Final URL pada data source Google Ads.
Lalu pastikan juga kamu memilih grafik yang tepat, terutama bila kamu menggunakan multi dimension atau multi metric.
Ayo Mulai Visualisasi dan Automasi Data Dengan Data Studio!
Dengan menggunakan data studio, kamu bisa mengurangi workload yang tidak perlu seperti menuliskan data harian secara manual di excel. Data studio akan mengambil data-data tersebut secara otomatis dan menyajikannya dalam bentuk grafik yang mudah dipahami oleh orang awam sekalipun.
Yuk mulai automasi datamu bersama Google Data Studio! Untuk saat ini, Data Studio sudah mendukung cukup banyak source data dan hampir semua sumber yang berasa dari Google Marketing Platforms (seperti Google Analytics dan Google Ads) juga sudah kompatibel seluruhnya. Untuk memulai, kamu bisa langsung mengunjungi halaman utama Google Data Studio dan memulai dasbor pertamamu.
Post a Comment for "Pengertian Dimension dan Metric Pada Google Data Studio"
No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.