Menghitung uang dalam Bahasa Mandarin, sepertinya terdengar cukup sulit. Mengingat, sistem angka Bahasa Mandarin berbeda dengan sistem angka orang Indonesia. Namun, memahami cara membaca uang dalam Bahasa Mandarin sangat penting bagi anda yang tengah mempelajari Bahasa Mandarin.
Mungkin anda pernah mengenal kata-kata cemban, seceng, gopek, cepek ceng. Seperti yang kita ketahui, bahasa tersebut menggunakan bahasa hokkien yang sudah melalui penyesuaian lidah dan logat masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, kita bisa melihat bahwa aturan angkanya tetap mengikuti bahasa nasionalnya, Bahasa Mandarin.
Di negara China, mata uang yang digunakan adalah RMB (人民币 = Ren Min Bi) atau yang biasa disebut Yuan (CNY = China Yuan). Dalam bahasa sehari-hari satuan yang digunakan adalah kuai (块 = kuai). Lalu bagaimana penyusunan uangnya?
Jika di Indonesia, kita sudah terbiasa menggunakan satuan bulat tanpa menggunakan sen seperti di luar negeri, sehingga susunannya sederhana. Namun di China, kita mengenal satuan utama kuai (块) untuk bahasa sehari-hari dan yuan (元) untuk bahasa tulis, berikut detailnya:
- Yuan dan Kuai digunakan untuk nilai pokok
- Mao (毛) atau Jiao (角) digunakan untuk satuan puluhan sen, dimana Jiao digunakan untuk bahasa tulis
- Fen (分) digunakan untuk satuan sen terkecil
Contoh :
- 0.38 RMB ditulis 三毛八分 (Sān máo bā fēn) atau 三角八分 (Sānjiǎo bā fēn)
- 126.66 RMB ditulis 一百二十六块六毛六分 (Yībǎi èrshíliù kuài liù máo liù fēn) atau 一百二十六元六角六分 (Yībǎi èrshíliù yuán liùjiǎo liù fēn)
- 36.00 RMB ditulis 三十六块 (Sānshíliù kuài) atau 三十六元 (Sānshíliù yuán)
Perlu diingat dalam penggunaan bahasa tulis dan bahasa lisan sehari-hari. Anda boleh menggunakan bahasa tulis dalam percakapan sehari-hari, namun sangat pantang untuk menggunakan bahasa lisan dalam bahasa tulis.
Sebagai catatan tambahan, penulisan hanzi angka biasanya tidak digunakan dalam sehari-hari (mengingat jauh lebih efektif menulis angka latin daripada menggunakan angka hanzi), sehingga anda mutlak harus menghafal susunan angka Bahasa mandarin dengan lancar.
Tidak sulit bukan? Mengingat mata uang China posisinya jauh lebih stabil dan memiliki tonggak yang lebih kuat dibandingkan mata uang rupiah Indonesia, maka mungkin anda jarang menemui nominal diatas 10.000 RMB (kurs 1 RMB kurang lebih setara dengan 2200 IDR), kecuali anda mau membayar cicilan rumah di China.
Terima kasih koreksinya, segera kami perbaiki ya kak
ReplyDelete-Dwi