Pengembangan kota satelit banyak dilakukan di sejumlah kota besar. Jakarta dan Surabaya merupakan contoh kota dengan pengembangan kota satelit terbanyak di Indonesia. Tapi, apa sebenarnya definisi dari kota satelit itu?
Kota dalam kota begitu kira-kira definisi sederhana kota satelit. Namun, kota di sini bukan sembarang kota. Kota satelit harus memiliki fasilitas yang lengkap sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keperluan sehari-hari penghuni. Akses yang dimiliki kota satelit juga harus lengkap dan banyak. Pengembangan kota mandiri belum tentu bisa disebut sebagai kota satelit.
Salah satu kota satelit terbesar di Indonesia adalah BSD (Bumi Serpong Damai) City Tangerang Selatan yang dikembangkan oleh Sinarmas Land. Bagaimana tidak, BSD bahkan bisa dianggap sebagai kota sendiri meskipun tetap di dalam kota Tangerang. Namun mengingat lengkapnya fasilitas dan besarnya area pengembangan, BSD cukup layak disebut sebagai kota sendiri dan akhirnya menyandang status kota satelit yang mandiri.
Di Surabaya, banyak developer yang berusaha membuat kota satelit sendiri namun sayangnya masih jauh dari kata sempurna. Daerah Darmo yang disebut-sebut sebagai kota Satelit Surabaya memang terlihat cukup layak, bahkan terkenal dengan nama daerahnya yang menjadi Darmo Satelit. Namun, jika dilihat dari kelengkapan fasilitas dan kemudahan akses di Darmo Satelit, sepertinya daerah itu belum layak disebut sebagai kota satelit. Apalagi penataannya yang masih amburadul.
Pengembangan kota Satelit tentu tidak bisa dalam kurun waktu pendek. Bahkan waktu 30 tahun sepertinya masih belum cukup untuk membangun sebuah kota satelit yang seratus persen mandiri. Seperti yang kita ketahui bahkan BSD city pun belum mempunyai bandara sendiri.
Jika anda memang berniat untuk berinvestasi, maka ada 2 peluang meski tidak menampik fakta bahwa persediaan tanah pasti akan terus berkurang. Peluang pertama adalah pengembangan luar biasa yang bisa mendongkrak harga properti di sana sampai ratusan bahkan ribuan persen dari harga sebelumnya mengingat pengembangan yang luas dan jangka panjang.
Tapi, jangan lupa kalau ada peluang kedua. Yaitu mangkrak 100%, yang membuat properti anda akan terletak di pinggiran yang tidak akan dilirik orang, meskipun suatu saat pasti daerah itu akan ditake over oleh pengembang lain (tapi tentunya tidak dalam waktu sekejap). Oleh karena itu, untuk amannya pastikan anda memilih berinvestasi di developer yang memiliki pengalaman dan jam terbang banyak jika anda ingin berinvestasi di kota satelit. Ingat, pengembangan yang besar dan jangka panjang akan menuntut biaya operasional yang besar dan jangka panjang juga.
Tidak masalah mau berinvestasi properti jenis apapun. Apartemen, rumah, ruko, bahkan gudang sekalipun semua masih memungkinkan di pengembangan kota satelit dan kebetulan masih belum ada kota satelit di Indonesia yang mencapai tahap mature. Jadi, siapkan diri anda dan mulai cari informasi seputar pengembangan kota satelit di daerah anda, dan mulailah berinvestasi.
Salah satu kota satelit terbesar di Indonesia adalah BSD (Bumi Serpong Damai) City Tangerang Selatan yang dikembangkan oleh Sinarmas Land. Bagaimana tidak, BSD bahkan bisa dianggap sebagai kota sendiri meskipun tetap di dalam kota Tangerang. Namun mengingat lengkapnya fasilitas dan besarnya area pengembangan, BSD cukup layak disebut sebagai kota sendiri dan akhirnya menyandang status kota satelit yang mandiri.
Di Surabaya, banyak developer yang berusaha membuat kota satelit sendiri namun sayangnya masih jauh dari kata sempurna. Daerah Darmo yang disebut-sebut sebagai kota Satelit Surabaya memang terlihat cukup layak, bahkan terkenal dengan nama daerahnya yang menjadi Darmo Satelit. Namun, jika dilihat dari kelengkapan fasilitas dan kemudahan akses di Darmo Satelit, sepertinya daerah itu belum layak disebut sebagai kota satelit. Apalagi penataannya yang masih amburadul.
Pengembangan kota Satelit tentu tidak bisa dalam kurun waktu pendek. Bahkan waktu 30 tahun sepertinya masih belum cukup untuk membangun sebuah kota satelit yang seratus persen mandiri. Seperti yang kita ketahui bahkan BSD city pun belum mempunyai bandara sendiri.
Jika anda memang berniat untuk berinvestasi, maka ada 2 peluang meski tidak menampik fakta bahwa persediaan tanah pasti akan terus berkurang. Peluang pertama adalah pengembangan luar biasa yang bisa mendongkrak harga properti di sana sampai ratusan bahkan ribuan persen dari harga sebelumnya mengingat pengembangan yang luas dan jangka panjang.
Tapi, jangan lupa kalau ada peluang kedua. Yaitu mangkrak 100%, yang membuat properti anda akan terletak di pinggiran yang tidak akan dilirik orang, meskipun suatu saat pasti daerah itu akan ditake over oleh pengembang lain (tapi tentunya tidak dalam waktu sekejap). Oleh karena itu, untuk amannya pastikan anda memilih berinvestasi di developer yang memiliki pengalaman dan jam terbang banyak jika anda ingin berinvestasi di kota satelit. Ingat, pengembangan yang besar dan jangka panjang akan menuntut biaya operasional yang besar dan jangka panjang juga.
Tidak masalah mau berinvestasi properti jenis apapun. Apartemen, rumah, ruko, bahkan gudang sekalipun semua masih memungkinkan di pengembangan kota satelit dan kebetulan masih belum ada kota satelit di Indonesia yang mencapai tahap mature. Jadi, siapkan diri anda dan mulai cari informasi seputar pengembangan kota satelit di daerah anda, dan mulailah berinvestasi.
Post a Comment for "Mengenal Apa Itu Kota Satelit dan Berinvestasi di Sana"
No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.