Setiap orang yang hidup perlu berinvestasi. Dengan tujuan untuk masa depan yang lebih terjamin dan tentu saja juga untuk mengejar kondisi finansial yang lebih baik. Tapi, apa saja yang perlu dipelajari agar investasi tidak berujung rugi?
Banyak pepatah dan ungkapan yang disampaikan oleh para pakar investasi, dimana ungkapan tersebut benar-benar menggambarkan kondisi investasi dimanapun di dunia ini. Beberapa diantaranya akan dibahas di artikel ini. Yuk simak.
Jangan meletakkan semua telur di keranjang yang sama
Investasi diibaratkan telur-telur dalam jumlah banyak yang nantinya akan menetas. Anda sangat tidak disarankan untuk meletakkan semua telur di keranjang yang sama.
Mengapa? Telur sangat mudah pecah, jika sewaktu-waktu keranjang anda rusak maka semua telur dapat pecah. Jika anda meletakkan beberapa telur di keranjang yang berbeda, maka anda masih punya cadangan. Bayangkan jika anda meletakkan semua telur di satu keranjang? Hilanglah semua telur yang sudah dikumpulkan.
Sama dengan investasi, jika anda meletakkan semua uang anda di satu jenis investasi saja (misal hanya properti) maka jika sewaktu-waktu pasar properti lesu, maka investasi anda menjadi tidak ada hasilnya. Beda halnya jika anda meletakkan investasi di berbagai instrumen, misal saham, properti, asuransi, danareksa, dan lain-lain. Maka jika sewaktu-waktu ada masalah di salah satu instrumen, anda masih punya cadangan lainnya.
Jangan melawan arus pasar
Saya akan memberikan contoh untuk pasar properti. Misalnya yang sedang diburu adalah rumah tipe minimalis, maka jangan sekali-sekali anda mencoba untuk menjual rumah tipe klasik. Jelas tidak ada yang mau.
Arus pasar adalah kekuatan masyarakat dalam jumlah besar. Perusahaan sebesar Nokia dan Yahoo! saja bisa runtuh karena melawan arus pasar. Ini bisa dianalogikan dengan sungai, dimana anda tidak akan pernah bisa berenang melawan derasnya arus sungai, sehebat apapun kemampuan anda berenang. Dan berlaku juga bagi dunia investasi.
High Risk High Income - Resiko besar maka hasil besar juga
Setiap investasi pasti mengandung resiko. Hanya tergantung seberapa besar resikonya apakah Low Risk (dana reksa, asuransi jiwa, emas), Middle Risk (Properti), atauh High Risk (Saham dan Valas). Resiko yang dimaksud adalah peluang anda kehilangan modal yang ditanamkan atau tingkat kerugian.
Hasil dari saham tentu berbeda dengan hasil dari properti dan asuransi. Anda tentu mengetahui jika ada jenis "saham gorengan" yang harganya sangat fluktuatif. Satu sisi anda bisa mendapatkan keuntungan hingga ratusan persen dalam waktu singkat, namun di satu sisi anda bisa kehilangan seluruh modal anda dalam waktu singkat juga.
Tentu saja tidak ada salahnya memilih investasi dengan tingkat resiko tinggi. Namun, perlu diperhatikan juga bagaimana kemampuan finansial anda. Jangan pernah menggunakan uang beras (uang untuk kebutuhan sehari-hari) untuk investasi, gunakan uang bebas (uang yang disisihkan). Jangan sampai investasi yang seharusnya untuk menjamin masa depan, malah meruntuhkan masa depan anda.
Permintaan naik, harga naik. Penawaran naik, harga turun. Begitu sebaliknya
Ini adalah hukum dasar dalam pasar. Misalnya jika anda berinvestasi properti di perumahan atau apartemen yang memiliki 10.000 unit, maka jangan berharap kenaikan harga yang fantastis karena terlalu banyak penawaran.
Meskipun begitu, tidak selamanya penawaran kalah dengan permintaan. Ada waktunya terjadi ledakan permintaan dan biasanya dipengaruhi oleh pemain besar. Pameo ini tidak pakem pada satu timeline, namun tetap harus dipegang karena ledakan permintaan juga sangat jarang terjadi.
Itulah beberapa pameo yang wajib diterapkan dalam dunia investasi. Ingat, pilih instrumen dan resiko investasi yang sesuai dengan kondisi finansial anda agar hasil investasi optimal dan tentu saja menjamin masa depan anda.
Post a Comment for "4 Pameo Yang Wajib Diterapkan Dalam Dunia Investasi"
No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.