Reklamasi adalah topik yang selalu menjadi kontroversi. Banyak orang yang menentang reklamasi Pantura namun tidak sedikit juga yang mendukung kegiatan proyek raksasa pemerintah ini.
Sebenarnya, reklamasi bukanlah hal baru. Bahkan di luar pulau seperti di Papua pun juga sudah memiliki proyek reklamasi yang digunakan untuk pembangkit listrik. Bahkan, di Surabaya pun juga sudah berjalan proyek reklamasi untuk hunian dan bandara yaitu di daerah Pakuwon City dan pesisir timur Surabaya atau di daerah Teluk Lamong Gresik yang saat ini akan diperuntukan sebagai sentra industri dan pergudangan.
Reklamasi Pulau Jakarta |
Mengapa bisa menjadi kontroversi? Banyak masyarakat awam yang menilai bahwa reklamasi dikerjakan untuk memuaskan orang asing yang tinggal di Indonesia. Bahkan ada isu kalau pulau hasil reklamasi akan digunakan untuk hunian super eksklusif bagi kaum konglomerat asing. Sebenarnya ini salah kaprah.
Proyek reklamasi Pantura Pulau Jawa dimulai dari provinsi DKI Jakarta terlebih dahulu karena tingkat urgensi (darurat) yang sangat tinggi. Dilansir dari berbagai sumber dan penelitian, kondisi permukaan tanah di Jakarta terus menurun setiap tahun (Sekitar 12 centimeter per tahun). Tentu ini dapat berakibat pada suatu hari, provinsi DKI Jakarta akan tenggelam dimakan laut dan tentunya akan mempersulit masyarakat dan ekonomi Indonesia secara masif mengingat bahwa sebagian besar perputaran ekonomi terjadi di DKI Jakarta.
Desain dari reklamasi teluk Jakarta ini berbentuk Garuda yang kemudian disebut "The Great Garuda". Pulau reklamasi ini terdiri dari 17 pulau yang dinamai berdasarkan urutan abjad.
Proyek sebesar itu, tentu tidak mungkin dikerjakan sendiri apalagi mengingat tingkat urgensinya yang cukup gawat. Oleh karena itu, pemerintah mencari kerja sama dengan investor luar maupun perusahaan pengembang properti swasta dalam negeri. Dari pemerintah sendiri, sudah menunjuk Pelindo untuk mengerjakan mega proyek reklamasi.
The Great Garuda Wall yang mencegah banjir
Dengan membuat benteng pulau, maka air dari laut Jawa akan terbendung oleh pulau reklamasi dan tidak sampai masuk ke Jakarta. Inilah fungsi utama pulau reklamasi ini. Dan nantinya akan terbentang sampai kota Surabaya sekalipun.
Selain mencegah banjir, Pulau reklamasi akan berfungsi untuk menampung air tanah dalam jumlah besar. Tentunya ini akan mengatasi ketersediaan air bersih yang dapat menjadi masalah serius ke depannya mengingat populasi Jakarta yang terus meningkat tak terkendali setiap tahunnya.
Reklamasi nantinya juga akan digunakan untuk sentra industri, pergudangan, pemukiman, dan lain-lain yang akan membantu perputaran ekonomi di Indonesia. Mengingat ketersediaan lahan di kota besar yang sudah semakin sedikit.
Buah simalakama reklamasi
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya reklamasi, tentu dapat mengancam mata pencaharian para nelayan yang tidak bisa melaut karena akses yang tertutup. Ini tentu menjadi PR pemerintah dan para ilmuwan yang mengkaji proyek reklamasi agar reklamasi tetap berjalan untuk menyelamatkan pulau Jawa yang terancam terendam tapi tidak mematikan usaha para nelayan untuk bertahan hidup.
Post a Comment for "Fungsi dan Tujuan Utama Dari Reklamasi Pantura Pulau Jawa Indonesia"
No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.