Akhir-akhir ini banyak kejadian pengembangan suatu proyek properti yang berhenti di tengah jalan atau mangkrak. Banyak terjadi di daerah manapun di Indonesia, Surabaya pun tidak luput dari banyak pengembangan properti yang berhenti atau mangkrak. Padahal, pembeli sudah melakukan pembayaran dan bahkan ada yang membayar lunas dengan cash keras.
Bagaimana cara agar terhindar dari developer atau pengembang abal-abal? Tidak mudah pada awalnya, karena semua pengembng properti pasti melakukan promosi yang sangat meyakinkancalon pembeli. Mulai latar belakang perusahaan, status kepemilikan tanah, konsep pembangunan, jaringan kerja sama, dan lain-lain.
Namun, seperti yang sudah sering saya utrakan. Sulit bukan berarti tidak mungkin. Ada beberapa cara yang bisa anda gunakan sebagai parameter apakah itu pengembang bodong atau bukan.
Status dan latar belakang perusahaan
Ini yang paling penting. Jika itu adalah pengembang baru, maka pastikan sebelumnya bergerak di bidang apa. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang sebelumnya bergerak di bidang lain, mulai melirik dunia properti. Anda bisa melihat apakah usaha sebelumnya menunjukkan hasil yang baik atau tidak.
Bila jawabannya adalah tidak, maka bisa dipastikan di tempat properti juga tidak memiliki komitmen yang baik.
Kerja sama dengan bank
Bank selaku lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman bagi developer tentu memiliki standar yang tinggi dan prudent (kehati-hatian). Cek apakah developer bekerja sama dengan bank-bank sebagai cara bayar untuk cicilan. Bila ada, maka ini bisa menjadi pertanda yang baik apalagi jika bekerja sama dengan banyak bank sekaligus.
Bila tidak, maka anda harus berhati-hati mengapa developer tesebut tidak bekerja sama dengan bank. Memang ini bukan parameter yang pasti karena ada beberapa developer memang menggunakan dana sendiri untuk pembangunan (tapi tentu saja ini merupakan developer raksasa) atau membangun dengan konsep pembayaran syariah. Namun, sekali lagi jangan sampai pembayaran berkedok syariah yang terjadi.
Harga
Memasang harga yang sangat murah memang bukan patokan apakah itu developer abal-abal atau bukan. Tapi jika suatu properti terletak di pusat keramaian kota dan lengkap dengan berbagai fasilitas namun dibanderol dengan harga 100 juta, maka anda perlu hati-hati dengan properti jenis ini.
Memang biasanya yang melakukan ini adalah developer new comer, dengan tujuan untuk merebut pangsa pasar. Namun, pastikan harga yang ditawarkan masih masuk akal. Karena jika mereka sendiri tidak mendapatkan keuntungan apapun, maka mana mungkin bisa membangun proyek?
Status pembangunan
Hati-hati jika akan membeli properti yang masih inden (dalam tahap pembangunan). Pastikan developer sudah memegang surat IMB (Ijin mendirikan bangunan), dan status tanah sudah milik developer (atau sudah benar-benar menyewa jika tanahnya HPL (Hak Pengelolaan Lahan).
Sering terjadi penjualan yang dilakukan bahkan sebelum lahan dibebaskan. Ini akan sangat berbahaya untuk ke depannya, karena developer tidak akan pernah bisa membangun properti yang dipasarkan karena statu kepemilikan tanah.
Apabila status tanah dan IMB sudah jelas (biasanya diletakkan di papan proyek di lokasi pembangunan), maka tidak akan menjad masalah.
Tim marketing
Tim marketing yang solid juga merupakan parameter yang cukup baik untuk melihat apakah developer tersebut abal-abal atau tidak. Dengan tim marketing yang solid dan professional maka akan terlihat sebagian dari citra perusahaan secara garis besar.
Bagaimana caranya tahu? Mudah saja, cukup dilihat berapa lama tim marketing yang bertahan di perusahaan developer tersebut. Hati-hati apabila hanya menggunakan tim perantara (apalagi jika hanya menggunakan perantara freelance).
Kerja sama kontraktor dan arsitek
Tidak selalu parameter ini bisa digunakan. Namun, apabila suatu proyek sudah cukup lama dipasarkan (kurang lebih 1 sampai 2 tahun) tapi tidak ada kejelasan siapa arsitek dan kontraktornya, maka proyek properti ini perlu dipertanyakan.
Mungkin anda pernah menemui developer yang beberapa berganti-ganti kontraktor. Jika itu terjadi, sebenarnya developer sedang menyesuaikan antara budget pembangunan dengan waktu yang diperlukan kontraktor.
Alamat kantor
Tidak mungkin sebuah perusahaan yang kredibel terus menerus berganti alamat kantor (atau bahkan kantornya tidak ada). Hati-hati jika bertemu dengan developer yang alamat kantornya tidak jelas. Sudah dipastikan developer yang alamat kantornya tidak jelas pasti hanya melakukan hit and run saja.
Waspada dengan pengembang-pengembang bodong. Jangan sampai impian untuk memiliki properti setelah sekian lama, kandas hanya karena salah memilih pengembang proyek. Ingat, salah memilih developer akan mengakibatkan properti tidak terbangun dan tidak akan diserah terimakan.
Post a Comment for "Waspada Penipuan Kenali Ciri-Ciri Pengembang Bodong"
No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.