"Aku Lihat, Aku Datang, Aku Menang". Semboyan ini diciptakan oleh
seorang besar yang mampu mengubah sejarah romawi. Saking terkenalnya, kisah heroik dari pemimpin militer paling sukses di Romawi inipun ditulis oleh penulis terkenal, William Shakespare dalam bentuk cerita drama yang banyak dipentaskan di berbagai panggung mancanegara sampai saat ini.
seorang besar yang mampu mengubah sejarah romawi. Saking terkenalnya, kisah heroik dari pemimpin militer paling sukses di Romawi inipun ditulis oleh penulis terkenal, William Shakespare dalam bentuk cerita drama yang banyak dipentaskan di berbagai panggung mancanegara sampai saat ini.
Lahir di keluarga terpandang
Galius Julius Caesar, itulah nama lengkap dari Julius Caesar, lahir di Roma pada tahun 100 SM. Tanggal kelahiran tidak diketahui secara pasti, namun bulan lahirnya adalah bulan Juli. Nama Julius konon diambil dari kata "lulus", nama putra Venus.
Julius Caesar lahir di keluarga yang terpandang dan mapan. Ayahnya, Galus Caesar adalah seorang hakim sedangkan pamannya, Galus Marius adalah orang terkemuka yang pernah menyelamatkan Roma dari serangan musuh.
Namun, ketika Julius Caesar menginjak usia 16 tahun, ia harus menerima kenyataan kalau ayahnya harus meninggalkan dia selama-lamanya. Hal ini mengakibatkan figur Aurella, ibu dari Julius Caesar lebih dominan di dalam diri Julius.
Dididik oleh Profesor
Status keluarga yang tinggi membuat Julius Caesar boleh menikmati pendidikan formal yang lebih dibandingkan rakyat pada umumnya. Pertama-tama ia dididik oleh seorang profesor terkemuka di Roma, Marcus Antonius Gnipho. Gnipho merupakan guru dari orator terkenal di Roma pada masa itu, Marcus Tullius Cicero.
Didikan Gnipho yang baik ditambah timbaan ilmu dari Julius sendiri, membuat Julius tumbuh menjadi orator dan negarawan yang hebat kelak.
Ancaman Sulla
Mulai dari Julius lahir hingga beranjak dewasa, keadaan Romawi sungguh kacau balau. Persoalan Romawi saat itu tidak hanya menyangkut luar negeri, tapi juga masalah internal di dalam negeri. Seperti persaingan antara Senat dengan Majelis atau sistem pemilihan umum yang sangat buruk.
Keadaan menjadi lebih parah ketika Konsul Lucius Cornelius Sulla mencoba menyebarkan kekuasaan di Romawi. Tak sedikit para senator dan pekerja yang dibunuh olehnya hingga ia disebut sebagai salah satu diktator Romawi.
Julius Caesar ternyata menikah dengan Cornelia, yang merupakan anak dari musuh besar Sulla. Pernikahan tersebut berlangsung pada tahun 84SM. Karena hal ini, Sulla pun tudak tinggal diam, tingkahnya semakin menjadi-jadi. Dengan alasan karena Cornelia adalah anak dari musuh Sulla, Sulla mengancam Julius Caesar agar segera melakukan perceraian. Namun Julius tidak menghiraukan ancaman ini dan malah bergabung dengan pasukan militer Romawi yang ditugaskan ke Asia dan Cicilia. Karena ikut dalam pasukan tersebut, Julius mendapatkan teman yang kuat dan berpengaruh sehingga Sulla pun tak bisa melanjutkan ancamannya lagi dan meminta maaf kepada Julius.
Karir menanjak, dari menjalin koalisi hingga menjadi konsul
Julius Caesar kemudian mendapatkan kepercayaan untuk duduk dalam jajaran senat. Prestasi gemilang yang dibuat oleh Julius Caesar membuat seorang pejabat pemerintah paling terkenal dan kaya yang bernama Crassus, tertarik kepada kinerja Julius. Setelah melakukan pengamatan dan menjalin hubungan dengan Julius selama beberapa tahun, Julius pun diperi posisi penting di suatu propinsi di Spanyol. Dia lalu berkoalisi dengan Crassus dan Pompey untuk mendirikan "The First Triumvirate".
Karir Julius pun terus menanjak. Dia terpilih menjadi konsul. Tidak lama kemudian, Julius dipercaya menjadi Gubernur di propinsi Gaul (Daerah penting Romawi yang dekat dengan perbatasan Jerman). Saat menjadi Gubernur di sana, Julius benar-benar menunjukkan kepiawaiannya sebagai pemimpin. Berbagai serangan besar dilancarkan ke beberapa derah penting seperti serangan ke Jerman dan Inggris. Semua serangan yang telah dilakukan ia tulis sendiri ke dalam buku dan kemudian disebarkan ke masyarakat Romawi. Hal inilah yang membuat Julius Caesar menjadi orang yang sulit dilupakan oleh Masyarakat Romawi.
Koalisi berakhir dan tewas terbunuh oleh tikaman.
Koalisi antara Julius, Crassus, dan Popey pun tidak bisa berlangsung lama. Pertama koalisi antara Julius dan Crassus tumbang karena meninggalnya Crassus pada tahun 53 SM. Sedangkan dengan Pompey berakhir karena Pompey telah menjadi konsul tunggal dan telah membuat banyak peraturan sendiri yang berbeda. Selain itu anak satu-satunya Julius yang menikahi Pompey yaitu Julia telah meninggal, sehingga hubungan keluarga juga telah terputus.
Julius Caesar kemudian membangun kekuatan sendiri untuk memperluas daerah kekuasaan Romawi. Dia membentuk pasukan yang besar, mengumpulkan pendukung yang banyak, dan menyusun strategi yang efektif. Dia juga melakukan diplomasi dengan para pemimpin daerah yang akan dijajahnya. Keberhasilannya memperluas kerajaan Romawi membuat Julius bisa menduduki jabatan terpenting dalam pemerintahan Romawi
Tetapi Julius tidak dapat menyandang jabatan itu terlalu lama. Ada sekelompok orang yang tidak senang dengan prestasi Julius. Hingga pada saat Julius Caesar memasuki gedung senat dalam perayaan "The Idles of March" pada tanggal 15 Maret tahun 44 SM, dia meninggal karena tikaman sebanyak 23 kali. Bisa dibayangkan Julius meninggal karena rasa sakit yang tak tertahankan.
Keberhasilan yang besar diperoleh dengan usaha yang besar dan melewati masa sulit. Kesuksesan berasal dari usaha yang dilakukan terus menerus serta belajar tanpa mengenal lelah. Semoga riwayat Julius Caesar dapat membuat anda terinspirasi untuk menjadi lebih maju lagi.
Didikan Gnipho yang baik ditambah timbaan ilmu dari Julius sendiri, membuat Julius tumbuh menjadi orator dan negarawan yang hebat kelak.
Ancaman Sulla
Mulai dari Julius lahir hingga beranjak dewasa, keadaan Romawi sungguh kacau balau. Persoalan Romawi saat itu tidak hanya menyangkut luar negeri, tapi juga masalah internal di dalam negeri. Seperti persaingan antara Senat dengan Majelis atau sistem pemilihan umum yang sangat buruk.
Keadaan menjadi lebih parah ketika Konsul Lucius Cornelius Sulla mencoba menyebarkan kekuasaan di Romawi. Tak sedikit para senator dan pekerja yang dibunuh olehnya hingga ia disebut sebagai salah satu diktator Romawi.
Julius Caesar ternyata menikah dengan Cornelia, yang merupakan anak dari musuh besar Sulla. Pernikahan tersebut berlangsung pada tahun 84SM. Karena hal ini, Sulla pun tudak tinggal diam, tingkahnya semakin menjadi-jadi. Dengan alasan karena Cornelia adalah anak dari musuh Sulla, Sulla mengancam Julius Caesar agar segera melakukan perceraian. Namun Julius tidak menghiraukan ancaman ini dan malah bergabung dengan pasukan militer Romawi yang ditugaskan ke Asia dan Cicilia. Karena ikut dalam pasukan tersebut, Julius mendapatkan teman yang kuat dan berpengaruh sehingga Sulla pun tak bisa melanjutkan ancamannya lagi dan meminta maaf kepada Julius.
Karir menanjak, dari menjalin koalisi hingga menjadi konsul
Julius Caesar kemudian mendapatkan kepercayaan untuk duduk dalam jajaran senat. Prestasi gemilang yang dibuat oleh Julius Caesar membuat seorang pejabat pemerintah paling terkenal dan kaya yang bernama Crassus, tertarik kepada kinerja Julius. Setelah melakukan pengamatan dan menjalin hubungan dengan Julius selama beberapa tahun, Julius pun diperi posisi penting di suatu propinsi di Spanyol. Dia lalu berkoalisi dengan Crassus dan Pompey untuk mendirikan "The First Triumvirate".
Karir Julius pun terus menanjak. Dia terpilih menjadi konsul. Tidak lama kemudian, Julius dipercaya menjadi Gubernur di propinsi Gaul (Daerah penting Romawi yang dekat dengan perbatasan Jerman). Saat menjadi Gubernur di sana, Julius benar-benar menunjukkan kepiawaiannya sebagai pemimpin. Berbagai serangan besar dilancarkan ke beberapa derah penting seperti serangan ke Jerman dan Inggris. Semua serangan yang telah dilakukan ia tulis sendiri ke dalam buku dan kemudian disebarkan ke masyarakat Romawi. Hal inilah yang membuat Julius Caesar menjadi orang yang sulit dilupakan oleh Masyarakat Romawi.
Koalisi berakhir dan tewas terbunuh oleh tikaman.
Koalisi antara Julius, Crassus, dan Popey pun tidak bisa berlangsung lama. Pertama koalisi antara Julius dan Crassus tumbang karena meninggalnya Crassus pada tahun 53 SM. Sedangkan dengan Pompey berakhir karena Pompey telah menjadi konsul tunggal dan telah membuat banyak peraturan sendiri yang berbeda. Selain itu anak satu-satunya Julius yang menikahi Pompey yaitu Julia telah meninggal, sehingga hubungan keluarga juga telah terputus.
Julius Caesar kemudian membangun kekuatan sendiri untuk memperluas daerah kekuasaan Romawi. Dia membentuk pasukan yang besar, mengumpulkan pendukung yang banyak, dan menyusun strategi yang efektif. Dia juga melakukan diplomasi dengan para pemimpin daerah yang akan dijajahnya. Keberhasilannya memperluas kerajaan Romawi membuat Julius bisa menduduki jabatan terpenting dalam pemerintahan Romawi
Tetapi Julius tidak dapat menyandang jabatan itu terlalu lama. Ada sekelompok orang yang tidak senang dengan prestasi Julius. Hingga pada saat Julius Caesar memasuki gedung senat dalam perayaan "The Idles of March" pada tanggal 15 Maret tahun 44 SM, dia meninggal karena tikaman sebanyak 23 kali. Bisa dibayangkan Julius meninggal karena rasa sakit yang tak tertahankan.
Keberhasilan yang besar diperoleh dengan usaha yang besar dan melewati masa sulit. Kesuksesan berasal dari usaha yang dilakukan terus menerus serta belajar tanpa mengenal lelah. Semoga riwayat Julius Caesar dapat membuat anda terinspirasi untuk menjadi lebih maju lagi.
Post a Comment for "Julius Caesar "Veni, Vidi, Vici""
No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.